Mengenal Macam-macam Hemofilia

Mengenal Penyakit Hemofilia Kata Hemofilia diambil dari bahasa Yunani kuno, yaitu haima dan philia. Haima mempunyai arti darah, sedangkan Philia mempunyai arti kasih sayang atau cinta. Hemofilia sendiri adalah sebuah penyakit turunan, dimana seorang ibu akan menurunkan penyakit ini pada anak yang dilahirkan. Penyakit Hemofilia sendiri adalah penyakit yang tidak dapat membekukan darah secara normal. Oleh karena itu ketika seseorang menderita penyakit ini, maka ketika terjadi pendarahan, darah tidak dapat membekukan secara langsung seperti orang normal, dibutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan orang normal agar darah dapat membeku. Hemofilia dan Gangguan Pendarahan di Bawah Kulit Penderita hemofilia banyak mengalami gangguan pendarahan yang berada di bawah kulit. Penyebabnya sepele seperti luka memar yang terjadi akibat benturan, atau ada kalanya luka tersebut terjadi dengan sendirinya ketika seseorang tersebut telah melakukan aktifitas yang lumayan berat. Bisa juga terjadi karena pembangkakan pada daerah persendian, seperti di daerah lutut, pergelangan kaki, atau siku. Seorang penderita hemofilia akan sangat terancam jiwanya ketika terjadi pendarahan pada beberapa bagian organ tubuh yang vital, seperti pada otak. Jenis Hemofilia Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B. Hemofilia A Pada hemofilia A lebih dikenal dengan : Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan faktor yang dapat membekukan darah. Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah dalam proses pembekuan darah. Hemofilia B Pada hemofilia B lebih dikenal dengan : Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven Cristmas yang berasal dari Kanada. Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan masalah pada pembekuan darah. Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ? Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada. Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang mempunyai penyakit hemofilia. Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia Seseorang normal : Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil. Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin. Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia, yang terjadi adalah : Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi pendarahan akan mengecil. Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan terus mengeluarkan darah. F.A.Q Hemofilia Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini? Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui. Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1 berbanding 50.000 orang. Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini? Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun pertama setelah dilahirkan. Tingkatan Penyakit Hemofilia Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ; Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari kebutuhan normal dalam darah; Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab. Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan, tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat. Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi

Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html

Mengenal Jenis Hemofilia A, B, dan C  

See the source image


Hemofilia adalah kondisi genetik (turunan) yang mengakibatkan tubuh tidak bisa membekukan darah. Akibatnya, orang yang memilikinya akan mengalami perdarahan lebih lama saat terjadi luka. Ada tiga macam jenis hemofilia yang paling umum, yaitu hemofilia A, hemofilia B, dan hemofilia C. Simak perbedaan ketiganya berikut ini.

Jenis-jenis penyakit hemofilia

Penyakit hemofilia adalah gangguan perdarahan yang diakibatkan oleh kurangnya protein faktor pembekuan darah dalam tubuh. Faktor pembekuan darah adalah protein yang membantu proses pembekuan darah.

Di dalam tubuh manusia, terdapat sekitar 13 macam faktor pembekuan yang bekerja sama dengan trombosit untuk membekukan darah. Apabila salah satu faktor berkurang, proses pembekuan darah pun dapat terganggu.

Akibatnya, darah tidak bisa menggumpal dengan normal. Ketika orang-orang yang hidup dengan hemofilia mengalami luka, luka tersebut akan sangat lama sembuhnya.

Ada tiga jenis hemofilia yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Hemofilia A

Hemofilia A sering juga disebut sebagai hemofilia klasik atau hemofilia yang “didapat” (acquired) karena beberapa kasusnya tidak disebabkan oleh faktor genetik. Menurut National Hemophilia Foundation, sekitar 1/3 kasus hemofilia jenis A terjadi secara spontan tanpa adanya faktor keturunan.

Hemofilia tipe pertama ini terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII (delapan) yang umumnya terkait kehamilan, kanker, dan penggunaan obat-obatan tertentu, serta berkaitan dengan penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

Hemofilia jenis A tergolong sebagai kelainan darah yang lebih umum terjadi dibanding dengan jenis lainnya. Kondisi ini ditemukan pada 1 dari 5.000 bayi laki-laki.

2. Hemofilia B

Berbeda dengan tipe A, hemofilia B terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah IX (sembilan). Kondisi ini biasanya diwariskan oleh ibu, tapi bisa juga terjadi ketika gen berubah atau bermutasi sebelum bayi dilahirkan.

Hemofilia B adalah jenis hemofilia yang juga banyak ditemukan kasus kejadiannya, meski tidak sebanyak hemofilia A. Menurut situs Indiana Hemophilia and Thrombosis Center, penyakit ini ditemukan pada 1 dari 25.000 bayi laki-laki.

3. Hemofilia C

Dibanding dua tipe hemofilia di atas, kasus hemofilia C tergolong amat jarang ditemukan. Hemofilia tipe C disebabkan oleh tubuh yang kekurangan faktor pembekuan darah XI (sebelas).

Hemofilia tipe C juga disebut dengan plasma thromboplastin antecedent (PTA) deficiency, atau sindrom Rosenthal.

Hemofilia C cukup sulit didiagnosis karena meski perdarahannya berlangsung lama, aliran darahnya sangat ringan sehingga lebih sulit diketahui dan dikelola. Jenis C juga terkadang dikaitkan dengan adanya penyakit lupus.

Menurut Hemophilia Federation of America, kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 100.000 orang. Ini yang membuat hemofilia C tergolong langka dibanding dengan jenis A dan B.

HOME Bukti Kirim Cara Pemesanan Profil Tanya-Jawab Kontak Jurnal Home » Info Penyakit » Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia Kategori Info Penyakit Harga Asli: 0 Harga Diskon: 0 (-10%) ✔ Barang Dijamin Asli ✔ Dijamin Sampai Tujuan ✔ Rusak Boleh Diganti Info: barang dikirim dari gudang kami, jika kosong dikirim dari gudang supplier Detail Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia Mengenal Penyakit Hemofilia Kata Hemofilia diambil dari bahasa Yunani kuno, yaitu haima dan philia. Haima mempunyai arti darah, sedangkan Philia mempunyai arti kasih sayang atau cinta. Hemofilia sendiri adalah sebuah penyakit turunan, dimana seorang ibu akan menurunkan penyakit ini pada anak yang dilahirkan. Penyakit Hemofilia sendiri adalah penyakit yang tidak dapat membekukan darah secara normal. Oleh karena itu ketika seseorang menderita penyakit ini, maka ketika terjadi pendarahan, darah tidak dapat membekukan secara langsung seperti orang normal, dibutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan orang normal agar darah dapat membeku. Hemofilia dan Gangguan Pendarahan di Bawah Kulit Penderita hemofilia banyak mengalami gangguan pendarahan yang berada di bawah kulit. Penyebabnya sepele seperti luka memar yang terjadi akibat benturan, atau ada kalanya luka tersebut terjadi dengan sendirinya ketika seseorang tersebut telah melakukan aktifitas yang lumayan berat. Bisa juga terjadi karena pembangkakan pada daerah persendian, seperti di daerah lutut, pergelangan kaki, atau siku. Seorang penderita hemofilia akan sangat terancam jiwanya ketika terjadi pendarahan pada beberapa bagian organ tubuh yang vital, seperti pada otak. Jenis Hemofilia Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B. Hemofilia A Pada hemofilia A lebih dikenal dengan : Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan faktor yang dapat membekukan darah. Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah dalam proses pembekuan darah. Hemofilia B Pada hemofilia B lebih dikenal dengan : Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven Cristmas yang berasal dari Kanada. Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan masalah pada pembekuan darah. Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ? Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada. Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang mempunyai penyakit hemofilia. Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia Seseorang normal : Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil. Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin. Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia, yang terjadi adalah : Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi pendarahan akan mengecil. Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan terus mengeluarkan darah. F.A.Q Hemofilia Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini? Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui. Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1 berbanding 50.000 orang. Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini? Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun pertama setelah dilahirkan. Tingkatan Penyakit Hemofilia Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ; Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari kebutuhan normal dalam darah; Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab. Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan, tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat. Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi. Produk Terkait Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia Ulasan Lengkap Seputar Kista Ovariu Rp (hubungi cs) Seluk-Beluk Penyakit Gondongan dan Rp (hubungi cs) Kenali Gejala dan Penyebab dari Lar Rp (hubungi cs) Faktor Penyebab Dispareunia dan Pen Rp (hubungi cs) Informasi Mengenai Penyakit Chikung Rp (hubungi cs) Apa Itu Leukimia? Rp (hubungi cs) Search Search for: Categories Categories Archives Archives Our Network Ibu Bidan Khusus Suami Hajar Jahannam Paket Xtra Lama Paket Xtra Besar Minyak Bulus Khusus Istri Pengencang Payudara Pembesar Payudara Joss Vagina Gurah Vagina Kecantikan Pemutih Tubuh Pemutih Wajah Pemutih Ketiak dan Selangkangan Penghilang Bekas Luka dan Bekas Jerawat Kesehatan Penggemuk Badan Pelangsing Badan Peninggi Badan Penyubur Suami-Istri [1213 (tM 100%), 54 (jM), 1213 (jP), 468 (urt), 1 (mR), InQueue, 2021-02-26 00:22:41 (Last Updated)] 2012 - 2022 © Pulau Herbal

Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html
Jenis Hemofilia Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B. Hemofilia A Pada hemofilia A lebih dikenal dengan : Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan faktor yang dapat membekukan darah. Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah dalam proses pembekuan darah. Hemofilia B Pada hemofilia B lebih dikenal dengan : Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven Cristmas yang berasal dari Kanada. Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan masalah pada pembekuan darah. Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ? Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada. Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang mempunyai penyakit hemofilia. Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia Seseorang normal : Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil. Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin. Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia, yang terjadi adalah : Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut. Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi pendarahan akan mengecil. Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada pembuluh darah akan menutup. Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan terus mengeluarkan darah. F.A.Q Hemofilia Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini? Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui. Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1 berbanding 50.000 orang. Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini? Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun pertama setelah dilahirkan. Tingkatan Penyakit Hemofilia Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ; Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan normal dalam darah; Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari kebutuhan normal dalam darah; Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab. Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan, tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat. Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi.

Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html

Komentar