Mengenal Penyakit
Hemofilia
Kata Hemofilia diambil dari bahasa Yunani kuno, yaitu haima dan philia.
Haima mempunyai arti darah, sedangkan Philia mempunyai arti kasih sayang
atau cinta. Hemofilia sendiri adalah sebuah penyakit turunan, dimana
seorang ibu akan menurunkan penyakit ini pada anak yang dilahirkan.
Penyakit Hemofilia sendiri adalah penyakit yang tidak dapat membekukan
darah secara normal. Oleh karena itu ketika seseorang menderita penyakit
ini, maka ketika terjadi pendarahan, darah tidak dapat membekukan
secara langsung seperti orang normal, dibutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan orang normal agar darah dapat membeku.
Hemofilia dan Gangguan Pendarahan di Bawah Kulit
Penderita hemofilia banyak mengalami gangguan pendarahan yang berada di
bawah kulit. Penyebabnya sepele seperti luka memar yang terjadi akibat
benturan, atau ada kalanya luka tersebut terjadi dengan sendirinya
ketika seseorang tersebut telah melakukan aktifitas yang lumayan berat.
Bisa juga terjadi karena pembangkakan pada daerah persendian, seperti
di daerah lutut, pergelangan kaki, atau siku. Seorang penderita
hemofilia akan sangat terancam jiwanya ketika terjadi pendarahan pada
beberapa bagian organ tubuh yang vital, seperti pada otak.
Jenis Hemofilia
Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B.
Hemofilia A
Pada hemofilia A lebih dikenal dengan :
Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan
faktor yang dapat membekukan darah.
Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya
kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah
dalam proses pembekuan darah.
Hemofilia B
Pada hemofilia B lebih dikenal dengan :
Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena
penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven
Cristmas yang berasal dari Kanada.
Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya
faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan
masalah pada pembekuan darah.
Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ?
Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis
tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada.
Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang
mempunyai penyakit hemofilia.
Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia
Seseorang normal :
Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran
pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke
seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana
daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil.
Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang
disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada
pembuluh darah akan menutup.
Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat
jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin.
Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir
keluar dari pembuluh darah.
Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia,
yang terjadi adalah :
Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada
pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh
tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi
pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi
pendarahan akan mengecil.
Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang
berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah
maka luka pada pembuluh darah akan menutup.
Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu
maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu
maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan
terus mengeluarkan darah.
F.A.Q Hemofilia
Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini?
Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui.
Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit
hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1
berbanding 50.000 orang.
Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini?
Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak
mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia
ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit
hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya
seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi
seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya
seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun
pertama setelah dilahirkan.
Tingkatan Penyakit Hemofilia
Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam
darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ;
Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal
dalam darah;
Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan
normal dalam darah;
Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari
kebutuhan normal dalam darah;
Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII
dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang
dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami
pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab.
Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan,
tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika
aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat.
Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang
sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan
sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti
mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia
ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi
Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html
Mengenal Jenis Hemofilia A, B, dan C
Hemofilia adalah kondisi genetik (turunan) yang mengakibatkan tubuh tidak bisa membekukan darah. Akibatnya, orang yang memilikinya akan mengalami perdarahan lebih lama saat terjadi luka. Ada tiga macam jenis hemofilia yang paling umum, yaitu hemofilia A, hemofilia B, dan hemofilia C. Simak perbedaan ketiganya berikut ini.
Jenis-jenis penyakit hemofilia
Penyakit hemofilia adalah gangguan perdarahan yang diakibatkan oleh kurangnya protein faktor pembekuan darah dalam tubuh. Faktor pembekuan darah adalah protein yang membantu proses pembekuan darah.
Di dalam tubuh manusia, terdapat sekitar 13 macam faktor pembekuan yang bekerja sama dengan trombosit untuk membekukan darah. Apabila salah satu faktor berkurang, proses pembekuan darah pun dapat terganggu.
Akibatnya, darah tidak bisa menggumpal dengan normal. Ketika orang-orang yang hidup dengan hemofilia mengalami luka, luka tersebut akan sangat lama sembuhnya.
Ada tiga jenis hemofilia yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Hemofilia A
Hemofilia A sering juga disebut sebagai hemofilia klasik atau hemofilia yang “didapat” (acquired) karena beberapa kasusnya tidak disebabkan oleh faktor genetik. Menurut National Hemophilia Foundation, sekitar 1/3 kasus hemofilia jenis A terjadi secara spontan tanpa adanya faktor keturunan.
Hemofilia tipe pertama ini terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII (delapan) yang umumnya terkait kehamilan, kanker, dan penggunaan obat-obatan tertentu, serta berkaitan dengan penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
Hemofilia jenis A tergolong sebagai kelainan darah yang lebih umum terjadi dibanding dengan jenis lainnya. Kondisi ini ditemukan pada 1 dari 5.000 bayi laki-laki.
2. Hemofilia B
Berbeda dengan tipe A, hemofilia B terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah IX (sembilan). Kondisi ini biasanya diwariskan oleh ibu, tapi bisa juga terjadi ketika gen berubah atau bermutasi sebelum bayi dilahirkan.
Hemofilia B adalah jenis hemofilia yang juga banyak ditemukan kasus kejadiannya, meski tidak sebanyak hemofilia A. Menurut situs Indiana Hemophilia and Thrombosis Center, penyakit ini ditemukan pada 1 dari 25.000 bayi laki-laki.
3. Hemofilia C
Dibanding dua tipe hemofilia di atas, kasus hemofilia C tergolong amat jarang ditemukan. Hemofilia tipe C disebabkan oleh tubuh yang kekurangan faktor pembekuan darah XI (sebelas).
Hemofilia tipe C juga disebut dengan plasma thromboplastin antecedent (PTA) deficiency, atau sindrom Rosenthal.
Hemofilia C cukup sulit didiagnosis karena meski perdarahannya berlangsung lama, aliran darahnya sangat ringan sehingga lebih sulit diketahui dan dikelola. Jenis C juga terkadang dikaitkan dengan adanya penyakit lupus.
Menurut Hemophilia Federation of America, kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 100.000 orang. Ini yang membuat hemofilia C tergolong langka dibanding dengan jenis A dan B.
HOME
Bukti Kirim
Cara Pemesanan
Profil
Tanya-Jawab
Kontak
Jurnal
Home » Info Penyakit » Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia
Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia
Kategori Info Penyakit
Harga Asli: 0
Harga Diskon:
0 (-10%)
✔ Barang Dijamin Asli
✔ Dijamin Sampai Tujuan
✔ Rusak Boleh Diganti
Info: barang dikirim dari gudang kami, jika kosong dikirim dari gudang
supplier
Detail Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia
Mengenal Penyakit Hemofilia
Kata Hemofilia diambil dari bahasa Yunani kuno, yaitu haima dan philia.
Haima mempunyai arti darah, sedangkan Philia mempunyai arti kasih sayang
atau cinta. Hemofilia sendiri adalah sebuah penyakit turunan, dimana
seorang ibu akan menurunkan penyakit ini pada anak yang dilahirkan.
Penyakit Hemofilia sendiri adalah penyakit yang tidak dapat membekukan
darah secara normal. Oleh karena itu ketika seseorang menderita penyakit
ini, maka ketika terjadi pendarahan, darah tidak dapat membekukan
secara langsung seperti orang normal, dibutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan orang normal agar darah dapat membeku.
Hemofilia dan Gangguan Pendarahan di Bawah Kulit
Penderita hemofilia banyak mengalami gangguan pendarahan yang berada di
bawah kulit. Penyebabnya sepele seperti luka memar yang terjadi akibat
benturan, atau ada kalanya luka tersebut terjadi dengan sendirinya
ketika seseorang tersebut telah melakukan aktifitas yang lumayan berat.
Bisa juga terjadi karena pembangkakan pada daerah persendian, seperti
di daerah lutut, pergelangan kaki, atau siku. Seorang penderita
hemofilia akan sangat terancam jiwanya ketika terjadi pendarahan pada
beberapa bagian organ tubuh yang vital, seperti pada otak.
Jenis Hemofilia
Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B.
Hemofilia A
Pada hemofilia A lebih dikenal dengan :
Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan
faktor yang dapat membekukan darah.
Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya
kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah
dalam proses pembekuan darah.
Hemofilia B
Pada hemofilia B lebih dikenal dengan :
Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena
penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven
Cristmas yang berasal dari Kanada.
Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya
faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan
masalah pada pembekuan darah.
Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ?
Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis
tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada.
Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang
mempunyai penyakit hemofilia.
Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia
Seseorang normal :
Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran
pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke
seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana
daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil.
Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang
disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada
pembuluh darah akan menutup.
Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat
jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin.
Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir
keluar dari pembuluh darah.
Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia,
yang terjadi adalah :
Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada
pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh
tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi
pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi
pendarahan akan mengecil.
Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang
berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah
maka luka pada pembuluh darah akan menutup.
Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu
maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu
maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan
terus mengeluarkan darah.
F.A.Q Hemofilia
Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini?
Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui.
Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit
hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1
berbanding 50.000 orang.
Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini?
Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak
mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia
ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit
hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya
seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi
seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya
seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun
pertama setelah dilahirkan.
Tingkatan Penyakit Hemofilia
Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam
darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ;
Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal
dalam darah;
Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan
normal dalam darah;
Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari
kebutuhan normal dalam darah;
Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII
dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang
dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami
pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab.
Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan,
tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika
aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat.
Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang
sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan
sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti
mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia
ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi.
Produk Terkait Apa itu Hemofilia dan Macam-macam Hemofilia
Ulasan Lengkap Seputar Kista Ovariu
Rp (hubungi cs)
Seluk-Beluk Penyakit Gondongan dan
Rp (hubungi cs)
Kenali Gejala dan Penyebab dari Lar
Rp (hubungi cs)
Faktor Penyebab Dispareunia dan Pen
Rp (hubungi cs)
Informasi Mengenai Penyakit Chikung
Rp (hubungi cs)
Apa Itu Leukimia?
Rp (hubungi cs)
Search
Search for:
Categories
Categories
Archives
Archives
Our Network
Ibu Bidan
Khusus Suami
Hajar Jahannam
Paket Xtra Lama
Paket Xtra Besar
Minyak Bulus
Khusus Istri
Pengencang Payudara
Pembesar Payudara
Joss Vagina
Gurah Vagina
Kecantikan
Pemutih Tubuh
Pemutih Wajah
Pemutih Ketiak dan Selangkangan
Penghilang Bekas Luka dan Bekas Jerawat
Kesehatan
Penggemuk Badan
Pelangsing Badan
Peninggi Badan
Penyubur Suami-Istri
[1213 (tM 100%), 54 (jM), 1213 (jP), 468 (urt), 1 (mR), InQueue,
2021-02-26 00:22:41 (Last Updated)]
2012 - 2022 © Pulau Herbal
Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html
Jenis Hemofilia
Hemofilia sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hemovilia A dan B.
Hemofilia A
Pada hemofilia A lebih dikenal dengan :
Hemofilia klasik : Terjadinya hemofilia jenis ini karena kekurangan
faktor yang dapat membekukan darah.
Hemovilia kekurangan faktor VIII : Faktor 8 disini adalah terjadinya
kekurangan protein dalam darah yang tentunya dapat menyebabkan masalah
dalam proses pembekuan darah.
Hemofilia B
Pada hemofilia B lebih dikenal dengan :
Cristmas disease ; Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena
penyakit ini pertama kali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven
Cristmas yang berasal dari Kanada.
Hemofilia kekurangan faktor IX ; Yang dimaksud dengan kurangnya
faktor 9 adalah kekurangan protein dalam darah yang dapat menyebabkan
masalah pada pembekuan darah.
Bagaimana terjadinya gangguan pembekuan pada darah ?
Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis
tertentu kurang dari batas normal, bahkan ada kalanya tidak ada.
Terdapat perbedaan pembekuan darah antara orang normal dan orang yang
mempunyai penyakit hemofilia.
Perbedaan Orang Normal Dengan Penderita Hemofilia
Seseorang normal :
Ketika seseorang mengalami pendarahan atau terjadi luka pada saluran
pembuluh darah atau saluran yang yang dapat mengalirkan darah ke
seluruh tubuh, maka darah akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar, maka akan terjadi pembekuan darah. Dimana
daerah yang mengeluarkan darah akan mengecil.
Yang membuat darah menjadi beku adalah adanya keping darah atau yang
disebut dengan trombosit. Ketika terjadi pembekuan darah maka luka pada
pembuluh darah akan menutup.
Faktor-faktor yang dapat membekukan darah akan bekerja membuat
jalinan seperti sebuah anyaman yang disebut dengan benang-benang fibrin.
Sehingga luka akan mulai menutup dan darah akan berhenti mengalir
keluar dari pembuluh darah.
Hal tersebut berbeda ketika seseorang mempunyai penyakit hemophilia,
yang terjadi adalah :
Ketika penderita hemofilia mengalami pendarahan atau luka pada
pembuluh darah atau saluran yang dapat mengalikan darah ke seluruh
tubuh, maka darah tersebut akan keluar dari pembuluh tersebut.
Setelah darah keluar dari pembuluh darah , maka akan terjadi
pembekuan darah. Dimana daerah yang mengeluarkan darah atau terjadi
pendarahan akan mengecil.
Trombosit akan bekerja dan akan mulai membekukan darah terutama yang
berada di daerah yang terjadi luka. Ketika terjadi pembekuan darah
maka luka pada pembuluh darah akan menutup.
Ketika seseorang kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu
maka anyaman penutup luka tidak akan terbentuk sempurna. Dengan begitu
maka darah yang seharusnya berhenti keluar tidak akan berhenti, dan akan
terus mengeluarkan darah.
F.A.Q Hemofilia
Ada berapa banyak penderita Hemofilia yang ada saat ini?
Penderita penyakit hemofilia A dan B ini memang jarang ditemui.
Setidaknya terjadi 1 berbanding 10.000 orang akan mengalami penyakit
hemofilia A. Sedangkan untuk hemofilia B lebih jarang ditemukan, antara 1
berbanding 50.000 orang.
Siapa saja yang dapat menderita penyakit ini?
Siapapun dapat mengalami penyakit ini, karena penyakit ini tidak
mengenal warna kulit, ras atau bahkan suku bangsa. Penyakit hemofilia
ini banyak terjadi pada pria. Seorang wanita akan mengalami penyakit
hemofilia ketika ayahnya adalah penderita hemofilia sedangkan ibunya
seorang yang membawa sifat atau carier dari penyakit ini. Kondisi
seperti ini tentu jarang terjadi. Sebagai penyakit turunan, tentunya
seseorang yang menderita penyakit ini akan terdeteksi pada awal tahun
pertama setelah dilahirkan.
Tingkatan Penyakit Hemofilia
Berdasarkan ada atau tidaknya faktor VII dan faktor IX yang ada di dalam
darah, penyakit Hemofilia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ;
Hemofilia berat : dengan jumlah sekitar 1% dari kebutuhan normal
dalam darah;
Hemofilia sedang : dengan jumlah sekitar 1% hingga 5% dari kebutuhan
normal dalam darah;
Hemofilia ringan : dengan jumlah sekitar 5% hingga 30% dari
kebutuhan normal dalam darah;
Seorang penderita hemofilia kategori berat mempunyai kadar faktor VIII
dan faktor IX yang jumlahnya tidak lebih dari 1% dari jumlah yang
dibutuhkan. Dalam jangka waktu 1 bulan, penderita akan sering mengalami
pendarahan. Bahkan ada kalanya pendarahan tersebut terjadi tanpa sebab.
Seorang penderita hemofilia kategori sedang jarang mengalami pendarahan,
tidak seperti hemofilia berat. Pendarahan hanya akan terjadi ketika
aktifitas yang dialami agak berat, seperti olahraga yang terlalu berat.
Sedangkan penderita hemofilia kategori ringan mengalami pendarahan yang
sangat jarang jika dibandingkan dengan penderita hemofilia berat dan
sedang. Pendarahan akan terjadi ketika mengalami luka serius seperti
mencabut gigi atau operasi. Seorang wanita yang mempunyai hemofilia
ringan akan mengalami pendarahan berlebih pada saat menstruasi.
Referensi: https://pulauherbal.com/jurnal/3100-apa-itu-hemofilia-dan-macam-macam-hemofilia.html
Komentar
Posting Komentar